Milenial dan Gen Z sering dicap sulit sukses, karena dianggap ingin pekerjaan serba instan karena terbiasa dengan kemudahan teknologi. Nyatanya, hidup berdampingan dengan teknologi membuat dua generasi ini dapat menjalankan ide bisnis milenial yang belum pernah ada sebelumnya.
Berbeda dengan Gen X hingga Boomer, kita sebagai Milenial dan Gen Z memiliki beberapa keistimewaan, yaitu:
- Lebih mudah menyerap dan menggunakan teknologi;
- Dapat menyesuaikan pekerjaan dengan passion;
- Lebih open minded;
- Berani membuat sistem baru sehingga muncul peluang-peluang baru.
Semua itu tidak lepas dari interaksi dengan teknologi. Salah satu contohnya adalah membangun bisnis.
Mau tahu apa saja ide bisnis milenial yang cocok untuk para Milenial dan Gen Z? Atau kepo bagaimana cara Milenial dan Gen Z bisa cuan banyak dari bisnis milenial?
Simak artikel ini selengkapnya dan dapatkan tips jitu mengembangkan bisnis milenial dan Gen Z!
Dari banyaknya ide bisnis milenial yang ada, belum tentu semuanya cocok dengan Milenial dan Gen Z. Mulai dari sistem dan cara bekerja, alat yang digunakan, hingga produk atau layanan yang dijual. Semuanya memiliki karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Untuk itu, terdapat bisnis tertentu yang patut dicoba oleh kawula muda, apalagi ketika masih dalam tahap mencoba. Coba cek 11 ide bisnis milenial dan Gen Z di bawah ini, siapa tahu ada yang cocok untuk Anda!
1. Web Developer
Web developer adalah pekerjaan yang bertugas untuk membuat berbagai web app dan website dengan bahasa pemrograman. Biasanya dibutuhkan oleh startup, toko online, bahkan perusahaan berskala besar.
Pekerjaan ini menjadi sangat potensial karena era digital terus berkembang. Semua bisnis mileial berlomba-lomba untuk go online dan menghadirkan website atau aplikasi bagi para konsumennya.
Nah, berikut beberapa pertanyaan yang biasa muncul untuk pekerjaan web developer.
Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar menjadi web developer andal?
- Bahasa pemrograman, seperti JavaScript, PHP, Phyton, Java, dll;
- Pengetahuan teknis tentang server;
- Mengelola database;
- Framework, CSS Framework, dll.
Apa saja ide bisnis anak muda yang menghasilkan bagi seorang web developer?
- Freelance dengan beragam klien sekaligus.
- Terdapat pilihan spesifikasi pekerjaan, seperti Front End Developer, Back End Developer, dan Full Stack Developer.
Berapa besar potensi penghasilan web developer?
Untuk sekelas karyawan, web developer biasanya dapat mengantongi Rp 6-8 juta per bulan
Namun, bersolo karir menjadi web developer juga menjadi ide bisnis milenial yang sangat menggiurkan.
Anda bisa meraup belasan hingga puluhan juta rupiah dari setiap project. Tergantung dari kesepakatan Anda dengan klien, serta seberapa besar tugas dan tanggung jawab.
2. Web Designer
adalah orang yang memiliki keahlian untuk membuat tampilan website menjadi menarik.
Pekerjaan ini biasanya fokus pada hal yang berkaitan erat dengan estetika website, misalnya keseimbangan warna, tipografi, ilustrasi, dll.
Siapa target kliennya? Bisa dibilang semua bisnis milenial dan perusahaan yang membuat website ataupun aplikasi membutuhkan tenaga web designer.
Karena pekerjaan ini berkaitan erat dengan tampilan perusahaan di ranah online. Dengan kata lain, web designer memainkan peranan branding di era digital ini.
Nah, terdapat dua tanggung jawab utama seorang web designer, yaitu:
- Merancang konsep website, baik layout maupun visual.
- Mengeksekusi konsep layout visual ke HTML dan CSS.
Untuk dapat melakukan tugasnya, web designer memerlukan skill sebagai berikut:
Potensi penghasilan:
Dengan beragam keterampilan yang diperlukan, biasanya web designer mendapatkan gaji Rp4-6 juta per bulan.
Eits, jika Anda menjadi web designer profesional yang independen, belasan juta rupiah pun bisa Anda kantongi!
Karena dapat menghandle beberapa klien sekaligus, jam terbang dan portofolio semakin mengesankan, sehingga rate jasa Anda pun semakin meningkat.
Bagaimana? Ingin jadi web designer?
3. Blogger
Misalnya, blog kuliner, fashion, travel, dll. Bekerja sekaligus menekuni hal yang disukai, wah sambil menyelam minum air banget kan!
Lalu, bagaimana cara menjadi blogger sukses, intinya blog Anda harus memiliki jumlah pembaca yang banyak dan tetap. Nah, skill set yang diperlukan usaha Milenial adalah:
- Pengetahuan CMS;
- Dapat menulis dengan lugas dan memiliki karakter;
- Memiliki ide-ide segar dan kreatif;
- Memahami SEO;
- Dapat melakukan riset keyword;
- Paham menggunakan tools, seperti Google Analytics, Google Ads, dll;
- Up to date.
Blogger dapat cuan dari mana?
Sekilas pasti dipertanyakan, masa’ bisa mendapatkan uang dari blog. Padahal, blogger dapat memiliki beberapa channel pemasukan lho, yaitu:
- Google Adsense;
- Endorsement;
- Kolaborasi dengan brand yang sesuai dengan niche blog.
Mau mulai nge-blog? Simak selengkapnya di artikel cara membuat blog dengan mudah.
4. Graphic Designer
Bagi Anda yang menyukai dunia desain dan memiliki kemampuan mendesain, maka graphic designer-lah jawabannya.
Berhubung konten visual lebih mudah dicerna oleh audiens, menjadikan pekerjaan ini sebagai salah satu pekerjaan yang paling dibutuhkan oleh perusahaan manapun.
Misalnya, untuk kebutuhan iklan, social media post, dan lain-lain.
Untuk itu, kalau Anda mahir dalam beberapa hal berikut:
- Tools desain, seperti Photoshop.
- Update dengan penggunaan teknologi;
- Dapat mendesain konten dengan berbagai macam gaya;
- Memiliki ciri khas;
- Detail-oriented.
Dilansir dari Indeed.com, rata-rata gaji seorang graphic designer di Indonesia sekitar Rp3,6 juta.
Namun jika Anda menempuh jalur solo atau self-employee alias freelance, bukan tidak mungkin penghasilan mencapai dua digit per bulan!
5. Social Media Marketing
Social media savvy adalah salah satu ciri generasi Milenial dan Z.
Media sosial sebagai sebuah platform besar yang memiliki pengguna tak terhitung jari. Nah, resource sebanyak itu dapat dimanfaatkan menjadi marketing pool alias pangsa pasar yang luas bagi sebuah brand.
Tentunya kemampuan mengelola social media adalah keahlian yang sangat mahal. Karena tidak banyak orang yang tahu seluk beluk media sosial sebagai alat marketing ampuh.
Misalnya, trik meningkatkan engagement, membuat konten menjadi viral, menarik konversi tinggi dari media sosial, dll.
Sekarang, saatnya menggunakan internet Anda untuk mengulik segala macam social media marketing, misalnya:
- Algoritma.
- Platform ads.
- Tools marketing.
- Retargeting.
- User-generated content, dll.
Tenang, semua hal tersebut bisa dipelajari, kok. Cus langsung intip Panduan Lengkap Social Media Marketing.
6. Influencer
Influencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat dalam komunitas tertentu. Bahkan mungkin ada influencer yang lebih terkenal di dunia maya ketimbang di dunia nyata. Hehehe canda dunia~
Namun, popularitas tidak datang dengan tiba-tiba. Influencer perlu membangun audiens dalam niche tertentu. Maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:
- Membuat konten secara konsisten, misalnya memberikan tutorial, review produk;
- Update terhadap isu sesuai niche;
- Mengikuti challenge-challenge yang sedang trend;
- Memiliki kemampuan komunikasi yang baik;
- Editing foto atau video;
- Interaktif dengan audiens.
Dengan membangun audiens atau komunitas, tujuan pertama influencer adalah meningkatkan engagement atau rasa percaya dari audiens. Dengan meningkatnya engagement, memungkinkan banyak brand yang tertarik untuk bekerja sama.
Setelah itu, barulah influencer bisa naik ke tahap selanjutnya, yaitu mempengaruhi audiensnya untuk melakukan atau membeli suatu produk rekomendasi.
Misalnya, seperti influencer Tasya Farasya yang fokus pada dunia make up. Sehingga mengumpulkan pengikut yang loyal seputar make up juga.
Untuk soal penghasilan, menjadi influencer bisa sangat menguntungkan tiap kali adanya kerja sama dengan brand alias endorsement. Mulai dari mendapatkan produk gratis hingga belasan juta rupiah.
Lagi-lagi, harga yang ditetapkan sesuai tingkat engagement dengan audiens. Harapannya, dapat menginspirasi audiens untuk membeli dan mencoba produk dari brand tersebut.
7. Content Creator
Pekerjaan ini sangat menjanjikan karena dipastikan setiap ide bisnis anak muda memerlukan sebuah konten untuk menggapai para konsumennya. Baik untuk branding, mengumpulkan leads, meningkatkan engagement, dan masih banyak lagi.
Bedanya dengan social media management adalah content creator dapat membuat konten untuk platform yang lebih luas, salah satunya website.
Untuk dapat menjadi content creator, pastikan Anda mengetahui beberapa ilmu dasar, seperti:
- Menguasai strategi content marketing;
- Dapat mengembangkan ide secara kreatif;
- Memiliki kemampuan riset yang baik;
- Memahami buyer persona;
- Dapat memanfaatkan SEM;
- Mengetahui dasar email marketing;
- Dapat memaksimalkan SEO.
Peluang penghasilan dari seorang content creator sangatlah beragam. Biasanya tergantung dari project apa yang sedang ditangani. Misalnya, project konten video tentunya berbeda dengan ebook, karena beban tugasnya juga berbeda.
8. Vlogger
Pastinya tahu dong profesi yang satu ini? Vlogger adalah salah satu content creator yang berfokus dalam membuat video blog sebagai kontennya.
Alasan vlogger menjadi salah satu ide bisnis Milenial dan Gen Z yang menggiurkan karena:
- Prosesnya tidak begitu sulit;
- Fleksibel;
- Ide konten tidak terbatas;
- Modal minim;
- Penghasilan yang menjanjikan.
Di samping itu, Anda juga bisa memanfaatkan platform YouTube untuk menjadi media vlog Anda. Karena sudah memiliki banyak pengguna, sehingga Anda dapat menargetkan viewers sesuai niche vlog.
Wah, mantap ya. Jika tertarik menjadi vlogger, ada beberapa hal yang akan sangat bermanfaat jika Anda kuasai, yaitu:
Penghasilan utama vlogger memang dari Ads atau iklan yang dipasang di video. Namun, Anda bisa berkesempatan cuan lebih banyak dengan menjual merchandise, endorsement, kolaborasi, dll.
9. Tutor Online
Investasi terbaik bagi under 30 adalah ilmu. Namun, Anda bisa loh mengasah ilmu sekaligus mendapatkan penghasilan. Caranya adalah menjadi tutor online.
Misalnya, Anda ahli dibidang bahasa asing, coba saja menjadi tutor bahasa asing. Selain bisa menjadi ide bisnis milenial menjanjikan, pengetahuan Anda juga semakin berkembang.
Anda hanya memerlukan device seperti laptop, internet, dan headphone, kok. Tanpa keluar modal untuk membuat module dan ongkos perjalanan ke rumah murid.
Hanya meluangkan beberapa jam dalam sehari, sudah bisa mendapatkan uang. Menarik, bukan?
Meski terlihat sederhana, tapi menjadi tutor online di usia muda dapat membangun portofolio mengajar yang mengesankan.
Banyak hal yang dapat Anda eksplor dari dunia pendidikan, seperti:
10. Copywriter
Salah satu pekerjaan yang memiliki peranan penting dan juga cocok untuk para kawula muda adalah copywriter.
Tugasnya adalah merangkai kata-kata dengan tujuan membujuk audiens untuk melakukan sesuatu. Misalnya, untuk mendaftar, subscribe, berlangganan, dll.
Untuk menjadi copywriter, skill yang wajib dimiliki adalah:
- Menggunakan CTA dengan tepat;
- Kemampuan persuasi yang baik;
- Menulis dengan mengutamakan kenyamanan pembaca;
- Membuat headline yang menarik;
- Memiliki ide-ide segar;
- Memahami pola pikir audiens;
- Kemampuan storytelling.
Biasanya menjadi copywriter sebuah perusahaan, gaji bisa didapatkan mulai dari Rp4 juta. Namun, alternatif lain yang lebih menggiurkan adalah freelance copywriter.
Itu karena teknik copywriting dibutuhkan oleh setiap perusahaan skala apapun, baik dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga pendapatan Anda bisa tembus belasan hingga puluhan juta rupiah. Tinggal pintar-pintar cari klien, deh.
11. Toko Online : Bisnis Milenial Menjanjikan
Bagi Milenial dan Gen Z yang punya jiwa bisnis kuat, hal paling umum untuk jadi cuan adalah membuka toko online.
Mengapa? Ada beberapa alasan mengapa toko online sangat menguntungkan bagi anak muda, yaitu:
- Fleksibel, dapat dijalankan dimanapun dan kapanpun.
- Pembuatan toko online sangat mudah.
- Tidak perlu memiliki produk sendiri, dapat menerapkan strategi reseller, dropship, bahkan jastip.
- Modal minim.
- Dapat menjangkau konsumen dari manapun.
- Platform penjualan beragam, misalnya website toko online, ecommerce, dll.
- Dapat diintegrasikan dengan berbagai strategi digital marketing.
Cara memulainya pun sangat mudah. Anda bisa memulainya dengan membuat website toko online.
4 Tips Bisnis Milenial dan Gen Z
Di samping ide bisnis milenial yang segar dan beragam, milenial dan gen z masih sering memiliki cap kurang pengalaman, kurang telaten, dan kurang-kurang lainnya.
Meski masih muda dan pemula dalam dunia bisnis, tidak ada salahnya lho untuk mencoba lebih awal. Dan agar ide bisnis yang akan Anda jalankan lancar jaya, mari simak beberapa tips berikut.
1. Mulai dengan Bisnis Plan
Bisnis plan adalah rencana tertulis sebuah bisnis, meliputi tujuan, dan cara menjalankannya.
Memulai bisnis milenial tanpa perencanaan yang matang sama saja bunuh diri! Maka dari itu, pastikan usaha milenial Anda terencana secara baik dan detail. Mulai dari riset pasar, deskripsi produk, marketing plan, hingga rencana pengembangan usaha Milenial.
Pentingnya membuat bisnis plan lainnya yaitu dapat mengarahkan ide bisnis anak muda agar dapat berjalan dan tidak hilang arah. Karena Anda akan merasakan manfaat sebagai berikut:
- Melihat bisnis secara keseluruhan.
- Menentukan prioritas.
- Mengatur strategi, kesempatan, keuangan, dll.
- Menyusun target jangka pendek, menengah, dan panjang.
- Pengingat agar bisnis tetap on track, dll.
2. Branding.. Branding.. Branding..
Setelah merencanakan bisnis milenial, belum saatnya langsung eksekusi. Agar usaha milenial dapat dikenali, perlu adanya branding terlebih dahulu.
- Visi dan Misi – Fondasi merek atau brand yang berisi tujuan jangka panjang dan solusi apa yang diberikan brand Anda.
- Logo – Wajah dari merek agar konsumen dapat mengenali dan familiar dengan brand Anda.
- Tagline – Kalimat singkat yang menggambarkan apa yang brand Anda tawarkan.
- Website – Tempat di mana calon konsumen mendapatkan semua informasi tentang brand.
3. Bisnis Milenial Go Online
Bisnis plan sudah, branding dan brand identity juga sudah, maka selanjutnya adalah go online.
Oke, berarti langkah selanjutnya bisa ngiklan di blog dan post di medsos ya?
Eits, go online yang bisa dilakukan bukan sebatas hal itu saja lho. Namun, dalam meng-online-kan bisnis milenial dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, misalnya:
- Membuat website bisnis – Berikan segala macam informasi di dalam satu website, lengkapi dengan fitur toko online hingga portofolio.
- Blog – Edukasi calon konsumen dengan informasi seputar bisnis milenial dan jelaskan kepada audiens mengapa mereka memerlukan jasa atau produk Anda.
- Social Media Marketing – Masuk ke segala platform media sosial untuk memperkenalkan brand, seperti Instagram, TikTok, Twitter, LinkedIn, dll.
- Digital Marketing – Pemasaran produk dengan memanfaatkan media digital dan jaringan internet. Misalnya, Google Bisnisku, SEO, SEM, email marketing, dll.
Nah, untuk itu Anda dapat memanfaatkan beberapa strategi di atas. Selain bisa menjangkau target pasar yang lebih luas, biaya yang lebih hemat, go online juga memungkinkan adanya interaksi dengan audiens.
4. Selalu Evaluasi
Tips terakhir kadang suka dipandang sebelah mata. Karena biasanya setelah bisnis milenial berjalan, fokus hanya akan tertuju ke income (penghasilan), outcome (pengeluaran seperti operasional, bahan baku, maintenance, dll) dan marketing.
Padahal evaluasi di setiap hal penting untuk dilakukan, agar kita tahu seberapa jauh “perjalanan” bisnis milenial yang sudah kita jalani.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan seksama, yaitu:
- Engagement.
- Awareness.
- CTR.
- Konversi.
- Produksi.
- Portofolio, dll.
Untuk jangka waktu evaluasinya tergantung keinginan dan kebutuhan. Misalnya, rincikan progress setiap minggu, bulan, quarter, hingga tahunan.
Hal ini penting lho untuk dapat mengukur dan mengambil keputusan bisnis milenial kedepannya, serta menyesuaikan ke strategi bisnis yang telah ditentukan.
Mana Ide Bisnis Milenial Pilihanmu?
Sudah menentukan mana ide bisnis milenial pilihan Anda? Kesebelas ide bisnis Milenial dan Gen Z di atas sangat cocok untuk para Milenial maupun Gen Z yang ingin mencicipi dunia entrepreneurship.
Kumpulan ide bisnis milenial tersebut dinilai paling sesuai dengan karakter anak muda. Fleksibel, tech-savvy, up to date dan cuan!
Tak ada lagi tuh istilah “anak muda belum tahu apa-apa”. Nah, saatnya Milenial dan Gen Z mengambil langkah. Berbisnis: sambil cuan, sambil mengasah kemampuan.
Mau tahu satu persamaan dari kesebelas ide bisnis Milenial di atas? Ya, go online!
Apapun pilihannya, jangan lupa go online dan menjalankan tips bisnis milenial di atas ya.
0 komentar:
Posting Komentar